Senin, 27 Agustus 2012

MENANTI KERINDUAN


Menangis…
Tertawa…
Tertunduk…
Terdiam…
Hm…kolaborasi hasrat yang mendalam
Syauq menjadi cair melebur
Menanti kerinduan darimu
Garis benang melacak kalbu
Aura mata yang begitu katup
Hingar bingar suara hati yang menyanyi
Tertunduk malu yang begitu dahsyat
Cinta…
Sayang…
Asa membuncah mengguling
Di persada hati yang begitu dalam
Hamparan kerinduan yang sempat terlena
Menangisi aura kepergiannya

KEHINAAN

Deraian angin yang berhembus
Menembus ruang kesunyian
Melawan arus kabut kehinaan
Menghindar…
Lalu bergerak…
Menuju langkah kepastian
Tumpahan asa yang berserakan
Lalu ku berucap “ Aku Telah Hina “
Mata batinku menangis sesenggukan
Tak rela tertawan dalam kenistaan
Sembah sujud yang berlanjut
Mengiringi malam heningku
Tuk bercengkrama dengan tuhanku